Merdeka.com - Ujian kelulusan nampaknya masih menjadi momok
menakutkan setiap mahasiswa di negara manapun. Soalnya, bila nilai
mereka tidak memenuhi syarat maka mereka wajib mengulangnya di semester
tahun depan.
Seorang dosen jurusan seni visual di Universitas California Amerika
Serikat, Ricardo Dominguez, menerapkan metode ujian yang terbilang
cabul.
Dengan dalih kebutuhan materi dalam silabus pembelajaran seni, para
mahasiswa tingkat akhir diminta bugil di hadapan sang dosen dengan
mempertunjukkan gestur sensual dan gaya erotis. Mereka diminta menjadi
model lukisan nudis demi memperoleh kredit supaya lulus.
ABC News dan KGTV melaporkan, Selasa (12/5), seorang ibu dari salah
satu mahasiswi yang mengetahui hal tersebut merasa geram, setelah
putrinya menceritakan kebijakan kelas dosen tersebut.
"Hal itu hanya sebuah 'akal-akalan' dosen saja, dan aku tidak habis pikir tentang hal tersebut," ungkap sang ibu.
Dosen yang dimintai klarifikasi berdalih bahwa hal tersebut telah
berlangsung 11 tahun lamanya, dan baru kali ini saja ada seorang yang
memprotes model ujian yang dia berikan.
"Hal ini sudah sesuai standar untuk sebuah pertunjukkan seni tubuh,"
ungkap Dominguez kepada media lokal setempat, Selasa (12/5).
"Mereka sangat menikmati pelajaran di kelas saya, dan bila mereka
keberatan, seharusnya mereka tidak mengambil kelas saya," tambahnya.
Setelah ditelusuri, sang dosen memang mempunyai catatan aneh dalam
tiap studinya, tercatat dia pernah masuk dalam sebuah program
penyelundupan imigran gelap melalui perbatasan Amerika Serikat -
Meksiko.
Dalam mata kuliah tersebut sang dosen membagikan telepon genggam pada
setiap imigran, dengan dalih studi seni bertema "Puisi Perbatasan".
Dominguez berkukuh kebijakan agar mahasiswa berpose bugil jelang
kelulusan tidak diniatkan sebagai pencabulan. "Selama 11 tahun terakhir
saya sudah menjalankan kelas ini dan tidak pernah ada protes dari orang
tua mahasiswa lainnya."
[ard]
0 comments:
Post a Comment