Kami ingin membagikan tips untuk mendapatkan beasiswa, banyak beasiswa gratis, dan beasiswa dengan uang beasiswa yang besar, tapi untuk mendapatkannya itu diperlukan beberapa tips untuk memudahkan, sebagai mahasiwa yang tidak mendapatkan beasiswa dari awal, seperti beasiswa bidikmisi, maka diperlukan strategi.
Mengenal beasiswa
Beasiswa yang ada di kampus terdiri dari berbagai jenis, tinggal
kita memilih yang mana, tetapi yang terpenting adalah mengenalnya dan jenis
beasiswa yang kita ingin dapatkan.
Beasiswa prestasi
Beasiswa yang berprestasi itu sangat banyak namun sedikit
saja yang tidak menggunakan SKTM, untuk bahasan ini beasiswa prestasi yang tidak
menggunakan SKTM, ada banyak tapi kebanyakan beasiswa yang berprestasi tidak
tanggung untuk di sekolahkan di indonesia melainkan kebanyakan untuk
disekolahkan di luar negeri.
Namun ada juga beasiswa pretasi untuk dalam negeri, tanpa
menggunakan SKTM seperti beasiswa hafidz, untuk orang-orang yang hafal
al-quran, di universitas-universitas seperti Univeritas Brawijaya sudah
menyediakan beasiswa hafidz, juga di Bandung tetapi kalo di Bandung bukan
hafidz saja, yang sudah memiliki hafalan 10 juz bisa mendapatkannya.
Ada juga beasiswa berprestasi untuk PPA yang tidak perlu
memakai SKTM, itu untuk Universitas tertentu, namun untuk beasiswa ini punya
IPK yang lumayan tinggi akan cepat dan mudah di terimannya. Ada minimal IPK
untuk memenuhi syaratnya yaitu 2,75.
Beasiswa non-prestasi
Beasiswa non-prestasi, yaitu beasiswa yang tidak melihat
berapa besar prestasi yang ada, seperti beasiswa bidikmisi yang tidak melihat
prestasi, hanya IPK 2,75 sudah bisa mendapatkan beasiswa ini, hanya saja mereka
yang mendapatkan adalah benar-benar orang tidak mampu, dan sudah dijatah dari
awal masuk.
Malah kalau di luar negeri beasiswa tidak hanya pada pada
patokan akademik, ada juga beasiswa kostum terbaik pada suatu festival, atau
beasiswa juara makan ini, menjadikan beasiswa di luar sana sangat banyak.
Oke langkah pertama kita sudah lakukan, yaitu mengenal
macam-macam beasiswa, walaupun kita mengulasnya secara tidak lengkap, namun itu
bisa menjadi gambaran untuk kalian bisa memperhitungkan
Selanjutnya kita kepada tahap memilih beasiswa yang tepat
untuk dibidik.
Ya beasiswa apa yang kita inginkan ? beasiswa yang memberikan
uang yang banyak, atau beasiswa yang memberikan uang dan pelatihan, yang terus
menerus atau yang lain, kita yang tentukan.
Pertama yang harus diperhatikan adalah syarat apa saja yang
dapat kita penuhi, karena syarat adalah jalan awal untuk dapat terus maju
mendapatkan beasiswa yang kita inginkan.
Jika kamu adalah orang mampu, jangan mengambil beasiswa yang
untuk orang tidak mampu, sebenarnya bukan hanya membuat karena kita seperti
orang tidak mampu, berarti kalian juga merendahkan diri kalian, seperti
peminta-minta. Ambil beasiswa yang mampu, untuk mengecek beasiswa apa saja yang
bisa diambil untuk yang mampu kalian bisa melihatnya.
Oke ketika semua syarat telah bebas sekarang masuk pada tahap seleksinya.
Ada banyak orang yang mendaftar beasiswa, bukan hanya kamu
saja, mungkin saja ada ribuan orang di Indonesia ini yang mendaftar beasiswa
yang sama dengan kamu, atau setidaknya ada puluhan dan kamu harus melawan
mereka untuk mendapatkannya.
Pada tahap seleksi lihat dulu dan peajari dengan benar ada
berapa seleksi dan seleksi apa saja, karena
kita akan mudah sekali mendapatkannya jika sudah tau aturan mainnya.
Tahap seleksi biasanya ada tes tulis, psikologi dan wawancara.
Untuk tes tulis biasa, ini hanya mengandalkan kecerdasan kamu
saja, tidak mengandalkan yang lainnya, tes tulis dapat selesai dengan cepat,
dan biasanya di tes ini sedikit yang keluar.
Lalu kepada tes psikologi
Pada tes psikologi ini kamu harus pelajari dengan benar, cari
refrensi dari internet, jangan menyepelekan dan lanjut tanpa melihat refrensi,
kebanyakan orang terguling disini, contoh saja ada tes menggambar, kamu tidak
bisa seenaknya langsung gambar butuh strategi yang tepat.
Lalu selanjutnya adalah tes wawancara
Tes ini terbilang sulit karena tes ini membutuhkan
kecerdikan, yang pertama kali ditanamkan untuk melewatinya adalah percaya diri,
coba meyakinkan sang pengetes. Jangan pernah katakan “ ya nanti begini” harus
katakan dengan yakin seperti “saya akan begini” karena mereka tidak butuh
keraguan kita.
Sumber : unik-mahasiswa.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment