Hanya dalam waktu 5 detik, baju sudah terlipat rapi.
Kegiatan melipat pakaian usai kering
dijemur membutuhkan waktu yang banyak sehingga dapat mengganggu kegiatan
lainnya. Namun dengan alat pelipat baju otomatis karya mahasiswa UGM,
tak butuh waktu banyak. Hanya dengan satu gerakan saja, pakaian langsung
terlipat dengan rapi.
Alat pelipat baju otomatis atau yang dinamai Pasebos dikembangkan oleh lima mahasiswa program studi Elektronika dan Instrumentasi Sekolah Vokasi UGM. Mereka adalah Yoga Adi Candra, Mukhlisin, Farouq Rifani, Rahmatia Firda A, dan Bagus Purnomo.
"Alat Pasebos ini membantu mempermudah pekerjaan rumah tangga. Sekali pencet tombol maka kurang dari 5 detik baju sudah terlipat dengan rapi," kata Yoga, Senin 8 Juli 2015.
Menurutnya pengembangan Pasebos dimulai sejak April 2015. Dibuat dengan menggunakan alat pelipat baju yang sudah banyak beredar di pasaran kemudian dimodifikasi dengan tiga motor servo bertegangan 6 volt sebagai penggeraknya, dan dikontrol oleh mikrokontroler arduino.
Sementara untuk memudahkan penggunaan, alat ini juga dilengkapi dengan LCD 16x2 sebagai interface. Melalui LCD akan ditampilkan keterangan terkait kesiapaan penggunaan alat.
“Ada empat tombol pada alat ini yaitu tombol otomatis, gerak lipat kiri, gerak lipat kanan, gerak lipat tengah,” tutur Yoga.
Pasebos memiliki dua mode pengoperasian yaitu otomatis dan manual. Dengan mode otomatis cukup dengan melakukan satu kali pencet di tombol otomatis maka alat pelipat akan bergerak melipat baju mulai dari arah kiri, kanan, dan tengah. Sementara dengan mode manual, operator harus memencet 3 tombol secara bergantian untuk mendapatkan baju terlipat secara rapi.
“Alat ini bisa digunakan untuk melipat baju ukuran orang dewasa,” ungkapnya.
Keunggulan lain dari Pasebos adalah alat mudah disimpan karena dapat dilipat. Saat ini Yoga dan kawan-kawannya tengah melakukan pengembangan lebih lanjut dengan berupaya menambah fungsi setrika otomatis.
“Kita sedang upayakan untuk menambahkan setrika uap otomatis agar fungsi alat lebih optimal. Saat ini tengah dilakukan beberapa kali uji coba untuk pemasangan seterikanya, semoga segera jadi,” jelas Rahmatia menambahkan.
Alat pelipat baju otomatis atau yang dinamai Pasebos dikembangkan oleh lima mahasiswa program studi Elektronika dan Instrumentasi Sekolah Vokasi UGM. Mereka adalah Yoga Adi Candra, Mukhlisin, Farouq Rifani, Rahmatia Firda A, dan Bagus Purnomo.
"Alat Pasebos ini membantu mempermudah pekerjaan rumah tangga. Sekali pencet tombol maka kurang dari 5 detik baju sudah terlipat dengan rapi," kata Yoga, Senin 8 Juli 2015.
Menurutnya pengembangan Pasebos dimulai sejak April 2015. Dibuat dengan menggunakan alat pelipat baju yang sudah banyak beredar di pasaran kemudian dimodifikasi dengan tiga motor servo bertegangan 6 volt sebagai penggeraknya, dan dikontrol oleh mikrokontroler arduino.
Sementara untuk memudahkan penggunaan, alat ini juga dilengkapi dengan LCD 16x2 sebagai interface. Melalui LCD akan ditampilkan keterangan terkait kesiapaan penggunaan alat.
“Ada empat tombol pada alat ini yaitu tombol otomatis, gerak lipat kiri, gerak lipat kanan, gerak lipat tengah,” tutur Yoga.
Pasebos memiliki dua mode pengoperasian yaitu otomatis dan manual. Dengan mode otomatis cukup dengan melakukan satu kali pencet di tombol otomatis maka alat pelipat akan bergerak melipat baju mulai dari arah kiri, kanan, dan tengah. Sementara dengan mode manual, operator harus memencet 3 tombol secara bergantian untuk mendapatkan baju terlipat secara rapi.
“Alat ini bisa digunakan untuk melipat baju ukuran orang dewasa,” ungkapnya.
Keunggulan lain dari Pasebos adalah alat mudah disimpan karena dapat dilipat. Saat ini Yoga dan kawan-kawannya tengah melakukan pengembangan lebih lanjut dengan berupaya menambah fungsi setrika otomatis.
“Kita sedang upayakan untuk menambahkan setrika uap otomatis agar fungsi alat lebih optimal. Saat ini tengah dilakukan beberapa kali uji coba untuk pemasangan seterikanya, semoga segera jadi,” jelas Rahmatia menambahkan.
Berikut Cuplikan Videonya :
Sumber : news.viva.co.id
0 comments:
Post a Comment